48 Pemuda Ditangkap gegara Tawuran Saat Hari Guru, 9 Jadi Tersangka
Peringatan Hari Guru di wilayah hukum Polrestabes Medan beberapa waktu lalu diwarnai dengan beragam aksi tawuran antar sekolah. Polisi mengamankan 48 orang dari sejumlah aksi tawuran itu.
Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda menjelaskan pada Jumat (25/11/2022) yang bertepatan Hari Guru ada 12 titik yang menjadi lokasi tawuran.
“Berhasil kita amankan 48 orang. Ada 9 orang yang ditetapkan jadi tersangka,” kata Valentino saat menggelar konferensi pers di Mako Polrestabes Medan, Minggu (27/11/2022).
“Untuk Polsek Sunggal ada 7 orang tersangka, Polsek Percut Sei Tuan 1 orang tersangka, dan Polsek Deli Tua 1 orang tersangka,” tambahnya.
Valentino menjelaskan dari 48 orang yang diamankan tidak secara keseluruhan menyandang status sebagai pelajar. Melainkan ada pula sudah alumni serta kawanan lainnya.
Ia memperinci Polsek Medan Kota mengamankan 14 orang yang 3 di antaranya alumni. Polsek Percut Sei Tuan menangkap 1 alumni salah satu sekolah yang ikut rombongan SMKN 9 tawuran dengan SMA Prayatna.
Polsek Deli Tua mengamankan 26 orang yang merupakan pelajar secara keseluruhan. Satu di antaranya ditetapkan jadi tersangka karena membawa senjata tajam berupa parang panjang.
Polsek Sunggal mengamankan 7 orang. Rinciannya 2 orang berstatus sebagai pelajar ditangkap di Jalan Dr Mansyur karena membawa senjata tajam. Saat ini keduanya masih proses hukum.
Selain itu, 5 orang yang merupakan alumni salah satu sekolah ditangkap karena terlibat dalam kasus pembacokan pelajar berinisial F sampai tewas di Jalan Kapten Sumarsono, Deli Serdang.
“Untuk pelaku lain yang terlibat masih diselidiki lebih lanjut,” sebutnya.
Selain itu, Valentino menjelaskan beberapa pelajar ada yang terlibat dengan geng motor. Pihaknya juga akan menyelidiki apakah ada aktor yang mengkoordinir tawuran.
Maka dari itu, ke depan pihaknya akan berupaya melakukan pencegahan untuk terjadinya tawuran. Misalnya masuk ke sekolah serta geng -geng motor untuk melakukan penyuluhan.
“Namun, ke depan kita akan kerjasama dengan dinas pendidikan agar kejadian ini tidak terulang lagi. Sebab, penting peran sekolah dan orangtua untuk melakukan tindakan pencegahan,” tutupnya.
(mw/ka)