Gubsu Edy Rahmayadi Heran Sumut Surplus Cabai Merah, Tapi Inflasi Tinggi
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengaku heran dan bahkan tidak percaya bahwa cabai merah dan bawang menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Sumut. Padahal, klaimnya, saat ini Sumut sedang surplus cabai merah.
“Beras Sumut surplus, cabai merah surplus. Pasokan bawang merah 70,89 persen, sedikit lagi Sumut akan mandiri ketahanan bawang merah. Saya cari ini surplus tapi mengapa inflasi,” kata Edy dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumut di Deli Serdang, Rabu (31/8/2022).
Namun Edy tak memaparkan lebih jauh berapa kebutuhan dan produksi cabai merah di Sumut. Dia menyebut, ada yang salah dalam tata niaga cabai merah sehingga Sumut malah inflasi di tengah surplus.
“Saya tidak percaya cabai merah, bawang merah yang mengakibatkan inflasi di Sumut. Pasti orang yang buat ini. Ada kesalahan di situ,” katanya.
Dia menyebut, beberapa sentra penghasil cabai di Sumut saat ini sedang panen. Belum lagi di Dairi dan Batu Bara yang sebentar lagi akan memasuki masa panen. Seharusnya tak ada alasan harga cabai naik dan mendongkrak inflasi.
Terkait hal ini, Edy mengatakan bahwa ada pedagang perantara atau tengkulak yang mengirim bahan pangan seperti cabai, bawang dan lainnya ke luar provinsi, sehingga pasokan di Sumut sedikit.
“Saya dan Kapolda mencari tahu rupanya cabai merah kami ini yang tadi dipanen tanpa disengaja keluar ke beberapa provinsi. Dan tanpa kendali sehingga di Sumut kekurangan cabai merah yang menyebabkan inflasi,” kata Edy.
Pemprov Sumut dan Polda Sumut kemudian berencana untuk menata kembali pola distribusi cabai dan komoditas lainnya sehingga pasokan untuk Sumut cukup. Edy juga meminta BUMD dapat menyerap dengan maksimal hasil dari petani.
“Kita kawal ini, kalau sudah tanam panen pasti harganya turun. Mau turun naik tidak ada cerita itu, panen dari petani akan ditanggung BUMD. Tidak akan ada tengkulak masuk di situ, mungkin habis ini saya akan disomasi sama tengkulak,” tuturnya.
“Kalau kritis politik boleh saja, tapi jangan krisis pangan. Kalau pangan, perut tidak bisa ditahan. Harus sama-sama kita atur, rakyat juga harus mengerti. Saya akan ajak Kapolda, Pangdam, Kajati ikut d isini. Banyak sekali raja ulok, raja curi uang bermain nanti kita hadapkan ke Kapolda,” pungkasnya.