Edy Rahmayadi Ingin Sumut Jadi Sentra Ikan Koi

Edy Rahmayadi Ingin Sumut Jadi Sentra Ikan Koi

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyerahkan Piala Gubernur kepada pemenang Sumut Koi Show 2022. Diharapkan event seperti ini terus digalakkan, sehingga mendorong pengembangan budidaya ikan koi dan menjadikan Sumut sebagai sentra koi.

Dengan potensi yang ada, Gubernur Edy Rahmayadi optimis, Sumut bisa menjadi sentra penghasil ikan koi seperti Blitar, Jawa Timur. Selama ini Blitar dikenal sebagai sentra terbesar penghasil koi di Indonesia.

Ikan hias seperti ikan koi, menurutnya, juga bisa menjadi pendapatan daerah yang besar apabila dikembangkan dengan baik. Untuk itu, Edy ingin mempopulerkan budidaya ikan koi kepada masyarakat di Sumut lewat kontes maupun pameran tahunan.

“Saya ingin mempopulerkan ini, sehingga rakyat Sumut juga bisa berkiprah dalam budidaya ikan koi, Pemprov akan jadikan ini (kontes) tahunan,” kata Edy Rahmayadi usai memberikan piala dan hadiah kepada pemenang Sumut Koi Show 2022, di Gedung Serbaguna, Jalan Willem Iskandar, Deliserdang, Minggu (24/7).

Edy juga mengungkapkan, mengapa dirinya sangat menggemari ikan koi. Bahkan ikan koi miliknya yang ikut kontes mendapatkan piala kategori Best in Size 41-45 cm. Menurut Edy ikan koi sangat indah dan enak dipandang mata.

“Ikan koi itu indah sekali, apalagi muncul sisiknya, warnanya, umurnya ikan koi ini bisa lebih tua dari manusia bisa 100-150 tahun, keindahannya bisa dipelihara, saya apresiasi ini panitia saya minta dikembangkan terus sehingga orang tau ikan tak hanya digoreng tapi bisa dinikmati keindahannya,” kata Edy, didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.

Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut Mulyadi Simatupang mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut akan menjadikan kontes tersebut sebagai event tahunan. Pemprov juga akan menjajaki pengembangan ikan hias di daerah ini.

Selama ini, pihaknya hanya fokus pada pengembangan produksi ikan untuk dikonsumsi saja. “Ikan hias seperti ikan koi memiliki nilai ekonomi yang cukup besar. Apabila dikembangkan, akan bisa menjadi sumber pendapatan daerah, juga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat,” kata Mulyadi.

(mwka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *