12 Orang Ditangkap Buntut Timses Caleg PDIP Vs NasDem di Langkat, Ini Motifnya

Konferensi pers terkait kasus bentokan antar timses caleg NasDem dan PDIP di Langkat. (Dok Polres Langkat)

MedanWow.id- Polres Langkat menangkap 12 orang yang terlibat bentrok antar tim sukses (timses) calon legislatif (caleg) dari NasDem dan PDIP di Dusun V Barak Induk, Desa Hamparan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Langkat. Motifnya, para pelaku menganggap korban berkhianat.

“Ada 12 orang yang kami amankan. Ada 10 pria dan 2 wanita,” kata Kapolres Langkat AKBP Faisal, Kamis (22/2/2024).

Dia menyebutkan untuk 10 pria berinisial WD, HD, LS, ZN, RN, TL, SE, MN, H, SL dan 2 wanita, inisial JA, AS. Barang bukti yang diamankan ada senjata tajam, lonceng, kentongan, batu koral serta lainnya.

Dia menyampaikan akibat peristiwa itu ada 7 rumah warga yang rusak dan dua sepeda motor terbakar. Selain itu, ada seorang warga yang dianiaya dan sampai saat ini dirawat di rumah sakit.

“Untuk motif, sekelompok warga yang merusak ini merasa bahwa 7 pemilik rumah tersebut telah mengkhianati perjuangan mereka atau tidak memiliki komitmen atas kesepakatan yang dibangun bersama,” ungkapnya.

“Sehingga puncaknya di hari kejadian, sekelompok warga mendatangi 7 korban itu untuk mengusir dan melakukan pengrusakan,” tambahnya.

Dia mengucapkan atas perbuatan itu para pelaku dikenakan pasal 170 dan pasal 214 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun kurungan.

Perlu diketahui, bentrok di Dusun V Barak Induk terjadi antara timses caleg dari PDIP atas nama Juriah, dengan timses caleg dari NasDem bernama Sukardi. Akibat dari kejadian itu, enam rumah warga rusak, satu sepeda motor terbakar, dan seorang warga terluka.

“Jadi awalnya memang di Barak Induk itu suaranya ke NasDem (Sukardi). Seiring berjalannya waktu, tahun 2024, saya masuk ke situ dan memperoleh suara 140-an. Nah, mungkin beliau itu dapat kabar, tidak dapat kursi,” kata Juriah kepada detikSumut, Selasa (20/2/2024).

“Ya mungkin dirasanya warga di Barak Induk itu tidak sepenuhnya mendukung dia (Sukardi) lagi sehingga agak marah dan mengumpulkan timnya yang ada di sana dan tak lama terjadi penyerangan,” sambungnya.

Dia menyampaikan timses Sukardi ini sempat menggelar demontrasi hingga terjadi penyerangan. Namun saat penyerangan, Sukardi sudah meninggalkan lokasi. Berangkat dari situ, pihaknya pun mengadukan persoalan itu ke Polres Langkat.

Di lain pihak, Sukardi, caleg dari NasDem, yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Langkat mengakui memang pada sebelumnya mayoritas warga di Dusun V Barak Induk memilihnya. Namun pada pemilu tahun ini, warga yang memilihnya minim di tempat kediamannya itu.

“Terkait persoalan bentrok itu, sebenarnya tidak ada hubungan dengan partai. Memang ada keterkaitan dengan pemilu. Jadi begini, kami di sana itu kan tidak ada yang namanya politik uang. Nah, keterkaitan dengan itu terjadi lah perpecahan,” kata Sukardi kepada detikSumut, Kamis (22/2/2024).

“Ada yang dikasih duit sama yang lain, begitu lah. Masyarakat resah lah sehingga terjadi bentrok. Sebenarnya saya sudah sampaikan kekalahan itu adalah wajar, karena itu sebuah perjalanan,” sambungnya.

(mw/ds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *