Pertama Kali! Perusahaan Elon Musk Berhasil Tanam Chip di Otak Manusia
MedanWow.id – Elon Musk, miliarder dan inovator utama di balik perusahaan Neuralink. Baru-baru ini, Elon Musk mengumumkan pencapaian luar biasa terkait penanaman chip di otak manusia untuk pertama kalinya.
Melalui akun media sosialnya, Elon Musk memberikan kabar gembira bahwa ada manusia pertama yang telah menerima implan otak dari Neuralink, membawa teknologi neuroteknologi ke tingkat yang lebih tinggi.
Menurut Elon Musk, implan otak ini memiliki kemampuan mengontrol perangkat elektronik atau gadget hanya dengan menggunakan pikiran. Pernyataan tersebut menciptakan gelombang kegembiraan dan antisipasi di kalangan penggemar teknologi dan komunitas ilmiah.
Dalam cuitannya di X, Elon Musk juga memberikan laporan positif mengenai pemulihan pasien yang telah menjalani proses penanaman chip ini. Ia menyatakan bahwa pasien tersebut telah pulih dengan baik, membawa harapan besar akan potensi aplikasi dan manfaat yang dapat diberikan oleh teknologi revolusioner ini.
“Manusia pertama telah menerima implan dari @Neuralink kemarin dan pulih dengan baik. Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan neuron yang menjanjikan,” tulisnya di akun X, @elonmusk.
Hal itu menjadi langkah awal untuk menghadirkan sekaligus memperkenalkan produk pertama mereka yang disebut Telepathy. Dalam penjelasan singkatnya, Elon Musk mengatakan bahwa chip ini ditujukan untuk pengguna awal yang mengalami kehilangan fungsi anggota tubuh.
Fungsinya sangat menarik, karena memungkinkan pengendalian perangkat seperti ponsel atau komputer hanya dengan berpikir.
Elon Musk memberikan contoh yang menarik dengan mengajak kita membayangkan bagaimana seseorang seperti Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat daripada mengetik atau menggunakan perangkat input lainnya.
Stephen Hawking adalah ahli fisika terkenal yang menghadapi kesulitan mobilitas karena penyakit ALS yang dideritanya sejak usia 21 tahun.
Proses pemasangan chip ini melibatkan pembedahan di bagian otak yang mengontrol gerakan. Proses tersebut dilakukan oleh robot dan chip kemudian merekam serta mengirimkan sinyal otak ke aplikasi khusus.
Tujuan utamanya adalah memberikan kemampuan kepada orang-orang dengan cedera tulang belakang leher atau ALS untuk mengendalikan perangkat elektronik hanya dengan menggunakan pikiran mereka.
Perusahaan ini telah mengumumkan rencana uji coba ini sejak tahun lalu dan sudah mendapatkan izin dari FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) untuk melakukan uji coba pada manusia.
Neuralink mencari pasien yang akan menjadi partisipan penelitian selama enam tahun, dengan pemantauan intensif selama 18 bulan pertama dan kunjungan lanjutan selama lima tahun.
Namun, Neuralink juga menghadapi tantangan, seperti tuntutan hukum dan denda karena pelanggaran aturan keselamatan. Meskipun demikian, langkah Neuralink dalam membawa teknologi implan otak ke pasien kelumpuhan menunjukkan bahwa produk ini bukanlah eksperimen semata.
Dengan nilai perusahaan sekitar $5 miliar, Neuralink terus menjadi pusat perhatian dan menyajikan potensi baru dalam perkembangan neuroteknologi.
(mw/ds)