Pengungsi Rohingya Silih Berganti ke Aceh Sepanjang 2023, Penolakan Kian Masif

Rohingya Muslims rest on a beach after they land in Blang Raya, Pidie, Aceh province, Indonesia, December 10, 2023. REUTERS/Stringer NO RESALES. NO ARCHIVES

MedanWow.id – Kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh silih berganti sepanjang tahun 2023. Berbeda sebelumnya, pengungsi yang datang akhir tahun mendapat penolakan di sana-sini sehingga membuat mereka terkatung-katung.

Dirangkum detikSumut, Minggu (17/12/2023), ribuan pengungsi Rohingya mendarat di Aceh sejak awal Januari 2023. Setiap rombongan berisi ratusan orang yang terdiri dari perempuan, anak-anak dan laki-laki. Dalam beberapa gelombang kedatangan para pengungsi itu, tidak ditemukan kapal di lokasi pendaratan.

Mereka diduga sengaja diturunkan di Aceh dan kapal yang membawa mereka langsung melanjutkan perjalanan. Selain gelombang kedatangan, gelombang pelarian pengungsi Rohingya dari kamp penampungan dalam terjadi jumlah banya

Rohingya Muslims rest on a beach after they land in Blang Raya, Pidie, Aceh province, Indonesia, December 10, 2023. REUTERS/Stringer NO RESALES. NO ARCHIVES

Dalam tahun ini, polisi juga menciduk sejumlah orang yang diduga terlibat dalam penyelundupan Rohingya ke Aceh maupun ke luar Aceh. Dalam pemeriksaan terungkap, pengungsi itu berangkat dari kamp di Bangladesh menuju Serambi Mekkah dengan membayar ‘tiket’ kapal Rp 2 juta hingga 15 juta perorang.

Kedatangan Rohingya kali ini tidak lagi mendapatkan sambutan dari masyarakat Aceh. Rata-rata daerah melakukan penolakan. Akibatnya, ada rombongan pengungsi Rohingya yang hingga kini belum ada lokasi penampungan.

Berikut data dan fakta keberadaan Rohingya sepanjang tahun ini:

8 Januari 2023

Sebanyak 184 imigran Rohingya terdampar di Kuala Gigieng, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Aceh. 40 di antaranya anak-anak.

“Mereka terdampar pukul 14.30 WIB,” kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi Irwan Ramli kepada wartawan di lokasi, Minggu (8/1/2023).

Menurutnya, pengungsi Rohingya yang terdampar terdiri dari 69 laki-laki dewasa, 75 perempuan dewasa, 22 anak laki-laki dan 18 orang anak perempuan.

Fahmi menjelaskan, pihaknya belum mendeteksi adanya kapal lain di perairan sekitar Aceh Besar. Keberadaan imigran yang terdampar itu juga disebut tidak terdeteksi petugas.

“Jadi seperti terdampar ini juga memang tidak terdeteksi sama sekali, ada informasi dari masyarakat kita langsung berkoordinasi dan sama-sama ke TKP,” jelasnya.

27 Januari 2023

Satu terduga penyelundup pengungsi Rohingya dari Aceh ke Malaysia ditangkap tim gabungan intelijen Kodam Iskandar Muda (IM). Pelaku berinisial MN diduga membawa sejumlah ‘manusia perahu’ ke Negeri Jiran.

“Pelaku merupakan jaringan sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) etnis Rohingya. MN kita tangkap di wilayah Aceh Tamiang pada tanggal 25 Januari malam pukul 22.20 WIB,” kata Asintel Kasdam Iskandar Muda Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe kepada wartawan, Jumat (27/1).

Dalam pemeriksaan terungkap, MN dan istrinya HD pulang ke Indonesia pada akhir Desember 2022 lalu. Dia berangkat dari Malaysia menuju Kota Dumai, Riau menggunakan speedboat dengan biaya masing-masing 1500 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 5,2 juta.

Pada 30 Desember 2022, keduanya berangkat menuju Kota Medan dan sehari berselang ke Aceh Tamiang. Begitu tiba, mereka dihubungi oleh D yang diduga agen Rohingya di Tanjung Balai.

“Dia dihubungi D guna menjemput pengungsi Rohingya yang telah kabur dari Kota Lhokseumawe dengan imbalan sebesar Rp 1 juta/orang dan diberikan biaya kendaraan Rp. 7.000.000,” jelas Aulia.

16 Februari 2023

Ethnic Rohingya disembark from their boat upon landing in Ulee Madon, North Aceh, Indonesia, Thursday, Nov. 16, 2023. Some 240 Rohingya Muslims, including women and children, are afloat off the coast of Indonesia after two attempts to land were rejected by local residents. The boat left again a few hours later following the rejection. (AP Photo/Rahmat Mirza)

50 imigran Rohingya kembali terdampar di Kabupaten Aceh Besar. Ini gelombang ketiga ‘manusia perahu’ terdampar di daerah tersebut dalam tiga bulan terakhir.

“Pukul 9.15 WIB tadi 50 Rohingya mendarat di Lampanah Aceh Besar,” kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

Baca Juga : 23 Pengungsi Rohingya Kabur dari Kamp Penampungan Sementara di Lhokseumawe

20 Februari 2023

Seorang WN Myanmar beretnis Rohingya ditangkap polisi karena diduga hendak membawa lari imigran Rohingya yang ditampung di kamp sementara di Aceh. Pelaku berinisial RA (24) mengaku ingin menyelundupkan ‘manusia perahu’ itu ke Malaysia.

“Pelaku merupakan warga Rohingya yang saat ini tinggal di Johor Bahru, Malaysia,” kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali kepada wartawan, Senin (20/2/2023).

Menurutnya, RA juga diberikan foto SK supaya mengenalinya untuk memudahkan dibawa keluar dari kamp penampungan. Pada Senin (6/2), RA tiba di sebuah warung tak jauh dari kamp dan berniat menyamar untuk masuk ke penampungan.

“Dia ingin masuk ke sana untuk mengeluarkan tujuh orang etnis Rohingya untuk dibawa ke Medan kemudian ke Malaysia. Namun ketika hendak masuk ke dalam, dia diamankan petugas yang berjaga di lokasi,” jelas Imam.

Pelaku RA kemudian diserahkan ke polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Imam menjelaskan, pelaku mengakui perbuatannya serta membeberkan nama bosnya.

“Dia mengakui seluruh perbuatannya sebagai suruhan dari bos besar Malaysia untuk menyelundupkan etnis Rohingya sesuai permintaan para agen,” jelasnya.

13 Maret 2023

Sebanyak 28 imigran Rohingya yang ditampung di UPTD Dinas Sosial di Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar melarikan diri. ‘Manusia perahu’ itu kabur dalam dua gelombang.

“Benar ada 28 pengungsi Rohingya kabur. Mereka lari dengan cara memanjat pohon dan menggapai tembok,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto kepada wartawan, Senin (13/3/2023).

Dihari yang sama, 21 orang diduga warga etnis Rohingya terdampar di Desa Padang Kawa, Kecamatan Tangan-tangan, Aceh Barat Daya (Abdya). Kapal yang ditumpangi mereka disebut tenggelam bersama 27 orang.

“Menurut pengungsi tersebut mereka dasarnya 48 orang satu kapal lalu kapalnya tenggelam dan yang selamat sampai darat 21 orang,” kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek saat dimintai konfirmasi, Senin (13/3/2023).

Sejumlah imigran etnis Rohingya berkumpul di Meunasah usai dievakuasi warga di Desa Lhok, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Aceh, Selasa (15/11/2022). Sebanyak 110 imigran etnis Rohingya terdiri dari 72 laki-laki, 32 perempuan, lima anak-anak, dan seorang balita menggunakan perahu motor terdampar di perairan Krueng Mane Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad/tom.

Mereka yang selamat terdiri dari sembilan perempuan dan 12 laki-laki. Para pengungsi itu disebut tiba di desa sekitar pukul 6.00 WIB pagi tadi setelah berjalan kaki melewati areal persawahan.

27 Maret 2023

Sebanyak 184 imigran Rohingya kembali terdampar di Aceh. Kali ini, ‘manusia perahu’ mendarat di Desa Marang Peulawi, Kecamatan Peurelak, Aceh Timur.

“Mereka tiba jelang sahur sekitar pukul 03.30 WIB,” kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan, Senin (27/3/2023).

Pengungsi Rohingya yang terdampar kali ini terdiri dari 94 orang pria, 70 perempuan dan 20 anak-anak. Keberadaan mereka mengagetkan warga setempat.

16 Oktober

Sebanyak 36 imigran Rohingya berlabuh di pantai Matang Pasi, Kecamatan Peudada, Bireuen, Aceh. Mereka turun dari kapal menuju pemukiman penduduk.

Berdasarkan informasi diperoleh detikSumut, para imigran tersebut terdiri dari 14 pria, 12 perempuan dan 10 orang anak-anak. Mereka disebut dalam kondisi sehat.

Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek mengatakan, para imigran tersebut mendarat di lokasi tersebut pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB, Senin (15/10/2023). Mereka disebut mendarat sendiri tanpa bantuan nelayan setempat.

“Masyarakat nelayan tahu setelah mereka mendarat,” kata Miftach kepada wartawan.

Kapolsek Peudada Ipda M. Nazarullah mengatakan, keberadaan warga Rohingya diketahui saat mereka telah memasuki perkampungan penduduk. Masyarakat melihat mereka telah berada di daratan.

“Ketika kita cek ke TKP, kapalnya memang tidak ada,” kata Nazar saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (16/10).

14 November 2023

Imigran Rohingya yang terdampar di Desa Kalee, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Aceh berjumlah 196 orang. Tujuh orang di antaranya diketahui kabur usai tiba di daratan.

“Ada tujuh laki-laki yang melarikan diri. Total mereka semua 196 orang,” kata Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan, Selasa (14/11/2023).

Miftach menjelaskan, imigran yang terdampar kali ini terdiri dari laki-laki dewasa sebanyak 61 orang, perempuan dewasa 69 orang, anak perempuan 27 orang dan anak laki-laki 32 orang. Rincian itu tidak termasuk yang melarikan diri.

15 November 2023

174 imigran Rohingya mendarat di Pasie Meurandeh, Kecamatan Batee, Pidie, Aceh. Ini gelombang kedua kedatangan Rohingya di daerah tersebut setelah sehari sebelumnya imigran berlabuh di Kecamatan Muara Tiga.

“Rohingya berjumlah 174 tiba di Pasi Meurandeh sekitar pukul 16.45 WIB sore tadi,” kata Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan, Rabu (15/11/2023).

Imigran tersebut terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak. Para imigran melabuhkan kapalnya tak jauh dari bibir pantai.

16 November 2023

Masyarakat Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka, Bireuen menolak kedatangan 249 imigran Rohingya sehingga mereka dilarang turun dari kapal. Warga sempat memberi bantuan makanan namun imigran membuangnya ke laut.

“Tadi mereka kita bantu kita berikan nasi, mi instan, air mineral, beras dan lainnya. Awalnya mereka menolak yang kita kasih dan beras sama Indomie dibuang ke laut,” kata Kapolsek Jangka Ipda Novizal saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (16/11/2023).

Menurutnya, tim gabungan juga mengisi BBM ke kapal Rohingya dan meminta melanjutkan perjalanan. Mereka disebut meninggalkan lokasi menuju ke arah timur.

“Tadi sore sudah mendarat di Ulee Madon, Kecamatan Kreung Mane, Aceh Utara,” jelasnya.

Imigran etnik Rohingya asal Myanmar yang terdampar di pantai Lamreh Kabupaten Aceh Besar menempati kantor Gubernur Aceh setelah direlokasi paksa oleh warga di Banda Aceh, Aceh, Minggu (10/12/2023) malam. Sebanyak 137 orang imigran Rohingya direlokasi paksa ke kantor Gubernur Aceh yang selanjutkan ditempatkan sementara di camp perkemahan Pramuka, Kabupaten Pidie. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/YU

Imigran Rohingya yang ditolak warga di Kecamatan Jangka Bireuen sempat mendarat di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Batu. Warga setempat juga tidak menerima sehingga imigran dikembalikan ke kapal untuk melanjutkan perjalanan.

“Mereka sudah melanjutkan perjalanan sebab masyarakat menolak keras dan mulai beringas,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (16/11/2023).

Imigran tersebut melanjutkan perjalanan sekitar pukul 22.00 WIB tadi. Masyarakat juga sudah memperbaiki kapal yang sudah serta memberikan bantuan logistik sebagai bekal mereka di perjalanan.

Menurut Henki, masyarakat menolak kehadiran imigran Rohingya karena di sana tidak ada tempat penampungan serta pengalaman masa lalu.

“Para pengungsi yang melarikan diri, tidak menjaga kebersihan dan tidak mengindahkan syariat Islam dan adat di kalangan masyarakat,” jelas Henki.

19 November 2023

Sebanyak 490 imigran Rohingya mendarat secara bersamaan di Bireuen dan Pidie dinihari tadi. Masyarakat di Bireuen disebut masih menolak kehadiran imigran tersebut.

Imigran Rohingya di Bireuen di Kecamatan Gandapura kemudian berpencar ke beberapa desa. Mereka disebut tiba di daratan sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu (19/11/2023) dan ditemukan di empat desa yakni Lhok Mambang, Samuti Rayeuk, Samuti Krueng dan Blang Rheu.

Sementara di Pidie, 241 imigran Rohingya mendarat di Desa Kulee, Kecamatan Batee Pidie sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka saat ini ini ditampung di meunasah desa setempat.

“Infonya hari ini ada tiga kapal mendarat yaitu di Pidie, Bireuen dan Langsa,” kata Sekretaris Panglima Laot Pidie Marfian.

Di hari yang sama, 37 pengungsi Rohingya juga ditemukan di Aceh Timur.

22 November 2023

Sekitar 219 imigran Rohingya gelombang keenam mendarat di Sabang, Aceh. Mereka tiba di pinggir pantai tengah malam tadi.

Informasi diperoleh detikSumut, imigran Rohingya terdiri dari anak-anak, perempuan dan laki-laki itu tiba di Ujong Kareung, Kecamatan Sukajaya sekitar pukul 23.00 WIB, Selasa (21/11/2023). Mereka lalu dikumpulkan di pinggir pantai.

Warga sekitar mendatangi lokasi untuk melihat Rohingya yang baru mendarat. Masyarakat harus menggunakan senter karena di lokasi tidak ada penerangan.

“Jumlah mereka sekitar 219 orang,” kata Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan, Rabu (22/11).

2 Desember 2023

139 imigran Rohingya mendarat di Sabang pada Sabtu (2/12) dinihari. Ini gelombang Rohingya pertama yang mendarat di Aceh dalam bulan Desember.

Kedatangan Rohingya ini mendapat penolakan dari warga. Sejumlah warga di Sabang, Aceh membongkar tenda penampungan pengungsi Rohingya yang ada di Desa Balohan. Masyarakat mengangkut pengungsi ke lokasi di seberang kantor wali kota.

Baca Juga : Pemko Sabang Desak UNHCR Pindahkan Rohingya dari Pulau Weh

Pj Kepala Desa Balohan, Rusli, mengatakan, perangkat desa sudah menggelar rapat tadi malam setelah mendapat laporan penolakan dari warga. Masyarakat disebut meminta pengungsi tersebut dipindahkan dari desa mereka.

“Mereka dipulangkan kepada Pemerintah Kota Sabang karena yang memindahkan mereka ke sana kemarin Pemerintah Kota Sabang,” kata Rusli kepada wartawan.

6 Desember 2023

Seorang WN Bangladesh HM (70) ditangkap polisi karena diduga menyelundupkan dua rombongan pengungsi Rohingya ke Aceh. HM ditangkap warga tak lama usai pengungsi mendarat di Aceh.

“HM ini yang memfasilitasi kapal kayu dari Bangladesh ke Perairan Aceh. Dia ikut dalam rombongan,” kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).

Menurut Imam, HM memfasilitasi keberangkatan dua kapal berpenumpang 194 orang dan 147 orang yang terdampar pada 14-15 November. Rohingya disebut berangkat dari Bangladesh pada Rabu 8 November pukul 04.00 WIB dengan kapal kayu FB SEFA dengan kapten Z dan HM serta kapal FB. Hajiaiyob Moorf yang dinahkodai S.

Menurutnya, lima orang berhasil kabur namun HM ditangkap warga karena tidak sanggup berlari. Dia akhirnya ditangkap pemuda setempat.

“Dia karena sudah tua tidak sanggup berlari sehingga ditangkap pemuda dan dibawa kembali bersama rombongan imigran Rohingya yang dikumpulkan di pinggir pantai,” jelasnya.

“HM berkamuflase sebagai rombongan imigran Rohingya yang terdampar, tetapi yang bersangkutan merupakan jaringan penyeludupan imigran ke Indonesia,” sambung Imam.

7 Desember 2023

23 pengungsi Rohingya kabur dari kamp penampungan sementara di Lhokseumawe, Aceh. Mereka kabur dalam dua gelombang.

“Gelombang pertama kabur tujuh orang dan gelombang kedua kabur 16 orang,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (7/12/2023).

Menurutnya, Rohingya yang ditampung di gedung eks kantor imigrasi Lhokseumawe itu awalnya berjumlah 514 orang. Namun setelah 23 orang kabur, pengungsi di sana tinggal 492 orang.

8 Desember 2023

Tiga pria di Lhokseumawe, Aceh ditangkap polisi karena diduga hendak membawa kabur enam Rohingya dari kamp penampungan sementara. Pengungsi itu rencananya akan dibawa ke Sumatera Utara.

“Jumat dinihari tim yang kita bentuk berhasil menggagalkan enam pengungsi Rohingya yang mencoba kabur dan telah meninggalkan tempat penampungan,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto kepada wartawan, Kamis (8/12/2023).

10 Desember 2023

200an pengungsi Rohingya kembali mendarat di Kabupaten Pidie, Aceh. Pengungsi itu berlabuh tengah malam tadi.

“Mereka mendarat jam 3.30 WIB tadi. Jumlahnya sekitar 200an,” kata Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan, Minggu (10/12/2023).

Pengungsi itu mendarat di pantai Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga. Mereka terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak.

Di hari yang sama, 135 pengungsi Rohingya jufa mendarat di Dusun Blang Ulam, Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

“Mereka mendarat tadi pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Jumlahnya 135 orang,” kata Kapolsek Krueng Raya Ipda Rolly Yuiza Away saat dimintai konfirmasi detikSumut, Minggu (10/12/2023).

Merek sempat menyembunyikan kapap saat mendarat. Pada malam hari, warga setempat membawa pengungsi ke Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh. Pengungsi itu sempat dipindahkan ke kamp pramuka di Pidie namun ditolak warga.

Pengungsi kembali dibawa ke Kantor Gubernur Aceh. Siang harinya, imigran dipindahkan ke UPTD milik Dinsos di Ladong, Aceh Besar namun lagi-lagi mendapatkan penolakan masyarakat. Pengungsi itu akhirnya ditempatkan di Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Banda Aceh.

14 Desember 2023

37 warga etnis Rohingya ditemukan di kawasan Kuala Idi, Aceh Timur, Aceh. Berbeda sebelumnya, pengungsi yang mendarat kali ini semuanya pria.

“Menurut informasi sementara jumlah mereka 37 orang,” kata Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Faisal Rahman saat dimintai konfirmasi detikSumut, Selasa (12/12/2023).

Para pengungsi itu disebut ditemukan warga pagi tadi. Saat ditemukan, mereka sudah berada di daratan. Tidak ditemukan kapal di sekitar lokasi mereka mendarat.

“Informasi saya terima mereka sekarang masih di TPI Idi,” jelasnya.

(mw/ds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *