Ijeck: Pak Edy yang Minta Saya Jadi Wagub dan Ketua Partai

Gubernur Sumatera Barat Edy Rahmayadi (kiri) bersama Wakil Gubernur Musa Rajekshah (kanan) melakukan salam komando usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9). Presiden melantik sembilan gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada serentak 2018, yaitu Papua, NTT, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Bali, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww/18.

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah (Ijeck) buka-bukaan soal alasannya menjadi wakil gubernur hingga Ketua DPD Golkar Sumut. Ijeck mengatakan dia mengambil dua posisi itu karena permintaan dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Ijeck menceritakan itu saat bertemu dengan pengurus Partai Demokrat Sumut di Medan, Senin (17/10/2022). Ijeck awalnya bercerita soal dirinya datang meminta izin ke Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat dirinya akan menjadi Ketua Golkar Sumut.

“Saya dengan Pak Edy waktu itu didukung Partai Demokrat dan partai-partai lain termasuk Partai Golkar. Untuk menjaga hubungan ini, saya juga datang ke mas AHY, pada saat saya mau dijadikan Ketua Golkar, saya sampaikan saya mohon izin mas, saya akan menjadi Ketua Golkar,” kata Ijeck saat pertemuan di kantor Golkar Sumut itu.

Ijeck mengaku saat itu dia meminta agar silaturahmi antara dirinya dengan AHY tetap berjalan meski nantinya dia menjadi Ketua Golkar Sumut.

Setelah itu, Ijeck kemudian bercerita soal dirinya yang diminta untuk menjadi calon Wakil Gubernur Sumut mendampingi Edy Rahmayadi pada Pilkada 2018 yang lalu. Ijeck mengatakan saat itu Edy meminta izin kepada Haji Anif yang merupakan ayah dari Ijeck.

Ijeck mengatakan keluarganya tidak serta merta menerima tawaran dari Edy Rahmayadi itu. Ijeck mengatakan tawaran itu baru diterima setelah dua tahun Edy menyampaikan permintaan.

“Berjalannya waktu, Pak Edy mau maju, meminta saya untuk menjadi wakil. Dua tahun saya bertahan. Berjalannya waktu, luluh orang tua itu (Haji Anif),” sebut Ijeck.

Ijeck mengatakan, setelah orang tuanya luluh, dia masih meminta waktu untuk mengambil keputusan terkait tawaran itu. Setelah selesai melaksanakan umrah, kata Ijeck, baru lah dia menerima tawaran dari Edy itu.

Kemudian Ijeck bercerita soal Edy yang memintanya sebagai ketua partai politik. Edy disebut Ijeck ngotot memintanya untuk menjadi ketua partai.

“Setelah duduk (jadi Wakil Gubernur Sumut), berjalannya waktu, Pak Edy lah yang ngotot sekali meminta saya ketua partai,” tutur Ijeck.

Ijeck mengatakan saat itu dirinya menolak permintaan Edy. Alasannya, Ijeck mengaku tidak punya mimpi untuk menjadi ketua partai, dia hanya ingin menjadi pengusaha sukses.

“Tidak punya cita-cita saya, tidak punya mimpi, mimpi saya menjadi pengusaha,” jelas Ijeck.

Ijeck mengatakan dirinya sempat meminta agar Edy saja yang menjadi ketua partai dengan alasan Edy lah yang saat ini menjadi Gubernur Sumut. Namun, Edy menolak permintaan Ijeck dengan alasan umur yang sudah tua.

Singkat cerita, Ijeck kemudian menjadi Ketua Partai Golkar Sumut. Meski sempat menolak, Ijeck memastikan dirinya akan amanah sebagai Wakil Gubernur Sumut dan Ketua Golkar Sumut.

“Saya bertanggung jawab dunia akhirat,” paparnya.

(mw/ka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *