Pengemudi AirAsia Digaji, Driver Gojek-Grab Bakal Berpaling?
Program pekerjaan penuh waktu bagi pengemudi atau driver online AirAsia di Malaysia akan dimulai pada 1 Oktober mendatang.
Program ini menawarkan gaji bulanan minimum RM 3.000 atau sekitar Rp 10 juta bagi para driver yang tergabung.
Mitra pengemudi juga akan diberikan sejumlah fasilitas dan bonus, mulai dari insentif, asuransi kesehatan untuk keluarga, jenjang karir, dan potongan harga staf saat melakukan penerbangan dengan AirAsia.
AirAsia rencananya juga akan memperluas layanan ride-hailing-nya, dan lokasi pertama yang dipilih adalah Bali. Driver di Bali kelak mendapatkan kesempatan serupa seperti yang ditawarkan AirAsia di Malaysia.
Lalu bagaimana dengan driver di Indonesia? Apakah mereka tertarik dengan sistem seperti ini?
Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui sistem saat ini yang berlaku di Indonesia, pengemudi taksi dan ojek online bersifat kemitraan, bukan karyawan tetap.
Sistem mitra ini berdasarkan bagi hasil dari setiap order pembayaran yang diterima oleh driver dari pengorder, baik itu layanan ride-hailing, kiriman barang, kurir service, maupun layanan antar makanan.
Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono, mengatakan, tak menutup kemungkinan, jika di Indonesia tawaran seperti yang AirAsia berikan berlaku, banyak driver yang tertarik bergabung ke perusahaan aplikasi yang menerapkan sistem upah atau gaji.
“Ini akan menjadi hal menarik untuk sebagian teman-teman driver,” kata Igun kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (23/9/2022).
November nanti, AirAsia baru akan meluncurkan layanan transportasi online dalam bentuk taksi dan mobil pribadi di Bali. Namun, perusahaan asal Malaysia ini juga berminat melebarkan sayap ke layanan ojek online (ojol).
Hal tersebut diungkap oleh CEO Airasia Super App Amanda Woo kepada CNBC Indonesia. Woo mengatakan transportasi roda dua adalah pasar yang menarik.
Pihak Airasia sedang menjajaki dan bekerja sama dengan pihak berwenang terkait kemungkinan peluang untuk bisa menghadirkan layanan transportasi roda dua di Indonesia.
“Transportasi roda dua adalah pasar yang menarik. Kami sedang menjajaki dan bekerja sama dengan pihak berwenang terkait kemungkinan peluang,” ujar Woo. “Kami akan membuat pengumuman lebih lanjut pada waktunya.”
(mw/ka)