Kasus Anak Diperkosa Tak Selesai Bikin Wanita Medan Ngadu ke Hotman
Wanita asal Medan, I, mengadu ke Hotman Paris karena kasus anaknya yang diduga diperkosa Kepala Sekolah hingga tukang sapu sekolah hingga kini belum selesai. Padahal I sudah membuat laporan sejak tanggal 10 September 2021 yang lalu.
Hal ini diketahui usai Hotman mengunggah video di Instagramnya yang menyebutkan ada kasus pemerkosaan terhadap seorang siswi berusia 10 tahun di Medan. Siswi ini diduga diperkosa kepala sekolah hingga tukang sapu sekolah.
“Ada satu kasus mengharukan, ini lah anak kecil, cewek umur 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh oknum pimpin sekolah, pimpinan administrasi bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut ikut diduga memperkosa anak kecil ini,” kata Hotman dalam video itu seperti dilihat, Rabu (7/9/2022).
Hotman kemudian menanyakan kepada ibu dari korban tentang kronologi peristiwa dugaan pemerkosaan ini. Wanita berinisial I itu pun menceritakan soal anaknya yang diperkosa oleh beberapa orang di gudang sekolah. Anaknya juga disebut diberikan serbuk putih.
“Anak saya dibawa ke gudang, awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban, kakinya diikat, setelah itu digendong dibawa ke gudang,” tutur I kepada Hotman.
Dalam video itu, I kemudian mengatakan jika di dalam gudang itu sudah ada kepala sekolah yang menunggu. Kemudian dijelaskan I jika anaknya diperkosa secara bergiliran oleh kepala sekolah dan tukang sapu sekolah.
“Pimpinan masuk dan terjadi lah pelecehan. Iya (diperkosa bergantian),” sebut I.
Kasus ini disebut sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan dan sudah ditarik ke Polda Sumut. Hotman Paris mengatakan laporan pemerkosaan ini bernomor 1769 tanggal 10 September 2021.
“Bapak Kapolda Sumatera Utara tolong segera kasus ini mendapat perhatian,” sebut Hotman Paris.
Tanggapan Polda Sumut terkait kasus ini
Polda Sumut pun buka suara terkait kasus yang diadukan I keHotman Paris. Polda Sumut menyebut, penanganan kasus itu masih berjalan atau masih berproses dan polisi sudah dua kali melakukan pra rekonstruksi di TKP.
“Saat ini masih berproses penyidikannya, kita sudah dua kali melakukan pra-rekon di TKP,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi.
Hadi menjelaskan petugas telah memeriksa para saksi, termasuk juga kepala sekolah yang diduga sebagai pelaku pemerkosaan.
“Saksi-saksi pihak sekolah, petugas kebersihan dan guru-guru termasuk kepala sekolah sudah diambil keterangan, penyidik terus bekerja melengkapi berkas-berkas yang lain dan melengkapi alat bukti lainnya,” ujar Hadi.
(mw/ka)