Rebutan Lahan Parkir, PP vs IPK Bentrok di Medan Labuhan
Bentrokan antara anggota Pemuda Pancasila (PP) dengan Ikatan Pemuda Karya (IPK) pecah di kawasan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, tadi malam. Bentrokan kedua OKP itu diduga karena rebutan lahan parkir.
Video bentrokan kedua OKP itu bahkan viral usai diunggah sejumlah akun media sosial. Bentrokan disebut terjadi di depan Warna-Warni Griya Martubung, Kamis (1/9/2022) malam.
Berdasarkan video yang diperoleh detikSumut, terlihat puluhan anggota ormas itu saling kejar-kejaran. Beberapa dari mereka disebut membawa senjata tajam dan batu.
“Habis Magrib semalam (bentroknya). Masalah lahan parkir di Warna Warni,” kata warga pengirim video, Bambang, Jumat (2/9/2022).
Bentrokan itu usai setelah polisi turun ke lokasi untuk membubarkan kelompok massa yang saling bentrok itu.
“Kondusif karena Polsek dan Polrestabes turun,” ujarnya.
Dia menyebut, warga yang berada di sekitar lokasi sempat ketakutan akibat dari bentrokan tersebut.Apalagi, bentrokan serupa kerap terjadi di wilayah itu, tetapi baru kali ini ada bentrokan antar ormas.
“Kalau bentroknya sih seringnya masyarakat remaja itu tiap malam Minggu. Kalau Ormas baru ini baru karena ada Warna Warni Alun-alun itu kan,” tutupnya.
Kasat Reskrim Polres Belawan AKP Rudy Saputra mengungkapkan, bentrokan kelompok OKP itu disebabkan karena rebutan lahan parkir di foodcourt Warna Warni Griya Martubung.
“Masalah rebutan lahan parkir. Lahan parkir di Warna Warni itu,” kata Rudy.
Dia menyebut, polisi langsung turun ke lokasi begitu mendengar ada bentrokan antar kelompok pemuda itu. Mereka juga telah dimediasi dan pihak manajemen Warna Warni juga sudah dipanggil. Kawasan itu diputuskan untuk bebas parkir untuk menghindari bentrokan.
“Kemudian sudah kita mediasi PP dan IPK. Kemudian pihak manajemen Warna Warni juga sudah kita panggil, bahwa parkir di situ tidak ada lagi yang dikutip, jadi bebas parkir,” tegasnya.
Dia menegaskan, jika nanti masih tetap ada kutipan parkir, maka polisi akan turun tangan dan menindak, karena itu termasuk kutipan liar atau premanisme.
(mw/ka)