Dalam 2 Pekan, 1 Juta Anak-anak Tinggalkan Ukraina
Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyatakan lebih dari 1 juta anak meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga dalam waktu kurang dari dua minggu sejak Rusia memulai invasinya ke Ukraina. Sedikitnya 37 anak tewas dan 50 lainnya terluka.
Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, mengatakan dia “ngeri” dengan laporan serangan terhadap rumah sakit anak-anak di kota Mariupol Ukraina, di mana para pejabat mengatakan serangan udara Rusia mengubur pasien di bawah puing-puing meskipun ada gencatan senjata yang disepakati.
“Serangan ini, jika dikonfirmasi, menggarisbawahi korban mengerikan yang ditimbulkan perang ini pada anak-anak dan keluarga Ukraina,” kata Russell dilansir dari Reuters, Kamis (10/3).
Pemboman, yang oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy disebut sebagai “kekejaman”, terjadi meskipun ada kesepakatan gencatan senjata untuk memungkinkan ribuan warga sipil yang terperangkap di kota untuk melarikan diri.
Dewan kota Mariupol mengatakan rumah sakit itu beberapa kali terkena serangan udara, menyebabkan kehancuran “kolosal”. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pasukan Rusia tidak menembak sasaran sipil.
Lebih dari 2 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan invasi pada 24 Februari. Moskow menyebut tindakannya sebagai “operasi militer khusus” untuk melucuti senjata tetangganya dan mengusir para pemimpin yang disebutnya “neo-Nazi”.
Sebagian besar dari mereka yang melarikan diri adalah wanita dan anak-anak, karena pria berbadan sehat telah diperintahkan oleh pemerintah Kyiv tinggal di rumah untuk berperang.
Perang dengan cepat membuat Rusia terkucil secara ekonomi serta menarik kecaman internasional yang hampir universal. Amerika Serikat pada hari Selasa melarang impor minyak Rusia, sementara perusahaan-perusahaan Barat dengan cepat menarik diri dari pasar Rusia.
Sumber : Analisadaily
#anakanak #ukraina #rusia #perang #invasi #UNICEF #Zelenskyy #Putin