Revitalisasi Stadion Teladan, Kementerian PUPR Hanya Biayai Rp 300 M

Gambar desian terbaru Stadion Teladan Medan

MedanWow.id – Kementerian PUPR hanya akan membiayai Rp 300 miliar dari total dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi markas PSMS Medan, Stadion Teladan. Total biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 560 miliar.

Kadis Perumahan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan, Endar Sutan Lubis mengatakan proses revitalisasi saat ini masih tahap finalisasi detail engineering design (DED). Berdasarkan DED tersebut, total dana yang dibutuhkan ditaksir Rp 560 miliar.

“Membutuhkan anggaran sebesar Rp. 560 miliar, Stadion Teladan kini tahap finalisasi DED nya. Kita akan melaksanakan asistensi ke Tim Ahli Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk lebih melengkapi DED yang telah dipersiapkan,” kata Endar Sutan Lubis dalam keterangannya, Rabu (19/7/2023).

Baca Juga : Renovasi Rampung 2024, Stadion Teladan Medan Bakal Jadi Stadion Tertutup dan Bertaraf Asia

Angka tersebut terbilang kecil dari rencana awal revitalisasi Stadion Teladan. Di awal 2023 lalu, Endar mengungkapkan jika dana yang dibutuhkan sekitar Rp 1 triliun lebih untuk revitalisasi Stadion Teladan dan Taman Teladan yang ada di depannya.

Lebih lanjut, Endar menyebutkan jika Kementerian PUPR hanya akan membiayai sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan sisanya akan dibiayai oleh APBD Kota Medan.

“Kemungkinan Kementerian PUPR menampung anggaran Rp 300 miliar, sisanya nanti akan ditampung di APBD Kota Medan. Kita akan melakukan efisiensi terhadap anggaran tersebut dan dalam tahap pembahasan,” ucapnya.

Dalam waktu dekat, DED tersebut akan rampung. Sehingga tahun ini revitalisasi Stadion Teladan yang dulu selesai dibangun tahun 1953 akan dimulai tahun ini.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, DED ini bisa kita finalisasi. Insya Allah, tahun ini revitalisasi Stadion Teladan dapat direalisasikan pelaksanaannya,” ujarnya.

Dalam revitalisasi tersebut, akan melibatkan ahli cagar budaya, untuk menjaga bangunan yang berpotensi sebagai cagar budaya. Seperti menaa yang ada di bagian depan Stadion Teladan.

“Salah satu contohnya, menara yang ada di Stadion Teladan tetap ada dan bangunan lama bagian depan diupayakan semaksimal mungkin dipertahankan, kecuali bagian dalam guna dilakukan inovasi sehingga ruangan yang ada lebih efisien penggunaannya. Kita menggunakan desain moderen yang dikombinasikan dengan bangunan lama,” ungkapnya.

Stadion Teladan nantinya akan berstandar FIFA dan AFC. Dengan jumlah kursi penonton 20 ribu, maka seluruh pertandingan FIFA dapat digelar di stadion ini, kecuali pertandingan final karena harus memiliki 30 ribu kursi penonton.

Berkaca dari kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu lalu, Endar mengungkapkan, telah melakukan semaksimal mungkin untuk safety para penonton. Dalam 15 menit, penonton akan langsung bisa keluar dari stadion.

“Insyaallah semua sudah memenuhi standar. Untuk jalur evakuasi, 15 menit penonton sudah bisa keluar stadion karena pintunya banyak,” ucapnya.

(mw/ds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *