MedanWow.id – Arab Saudi dan OPEC+ (Organization of Petroleum Exporting Countries) mengumumkan akan mengurangi produksi minyak sekitar 1,16 juta barel per hari (bph) yang akan dimulai bulan Mei hingga akhir tahun. Ini merupakan langkah pencegahan yang bertujuan untuk menstabilkan harga pasar minyak.

Pemangkasan minyak ini ternyata bertolak belakang dengan Amerika Serikat yang justru meminta peningkatan produksi minyak karena konsumsi yang meningkat.

Adapun beberapa negara yang ikut memangkas minyak adalah Arab Saudi (500.000 bph), Irak (211.000 bph), Uni Emirat Arab (144.000 bph), Kuwait (128.000 bph), Oman (40.000 bph), Aljazair (48 bph), Kazakhstan (78.000 bph), Gabon (8.000 bph), dan Rusia (500.000 bph).

Baca Juga : Stok dan Harga Sembako Stabil Menjelang Lebaran

Diketahui, ternyata tidak semua negara anggota OPEC+ ikut melakukan pemangkasan minyak karena memang memproduksi minyak di bawah dari tingkat yang disepakati.

Menurut pengamat minyak Pickering Energy Partners, pemangkasan minyak ini akan menyebabkan harga minyak dunia melonjak $10 per barel.

Hal ini juga dapat berdampak besar ke Indonesia yang merupakan salah satu importir minyak mentah dunia, dimana harga BBM akan ikut melonjak.

(mw/ds)

Baca Juga

Penjelasan Presiden Jokowi Tentang Naiknya BBM Pertamax Laju Inflasi RI Tembus 4,94 Persen, Tertinggi Sejak Oktober 2015 Jokowi Mulai Tebar BLT BBM, Ekonom Sebut Tak Mendidik Kalau Jangka Panjang Ekspor Kopi Nasional Meningkat, LPEI Perkuat Klaster Desa Devisa Kopi