Prihatin Nasib Istana Maimun yang Kini Mirip Pasar

Ini Fakta Menarik Istana Maimun di Medan

MedanWow.id – Istana Maimun Medan menyimpan banyak sejarah tentang Kesultanan Deli. Namun kondisi bangunan cagar budaya itu saat ini memprihatinkan karena dinilai lebih mirip pasar tradisional.
Tim detikSumut datang ke lokasi Istana Maimun yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Kamis (2/3) lalu. Saat itu Istana Maimun banyak didatangi pengunjung mulai dari anak sekolah dan warga biasa.

Kesan ‘kumuh’ sudah terlihat dari pintu masuk, di sana terlihat banyak sepatu di sisi kiri dan kanan tangga tersebut. Di pintu masuk utama ada pemusik yang memainkan irama lagu Melayu untuk menemani pengunjung.

Kemudian setelah masuk ke dalam, banyak pedagang UMKM yang menjual suvenir seperti tanjak Melayu, baju, dan berbagai atribut lainnya. Selain itu banyak juga mainan anak-anak hingga ada yang berjualan minuman di dalamnya.

Salah satu pengunjung bernama Yeni, mengaku terganggu dengan adanya jualan di dalam Istana Maimun. Ia mengatakan merasa seperti di Pajak Sentral atau Pusat Pasar Kota Medan.

“Ini (yang jualan) sebenarnya mengganggu itu jadi nggak nampak, udah kayak berada di dalam apa kita ini, dalam pajak sentral,” kata Yeni saat ditemui detikSumut di Istana Maimun, Kamis (2/3) lalu.

Salah satu pengelola Istana Maimun Medan, Rafsyanjani, tak menampik keluhan para pengunjung. Dia memastikan pedagang di sana adalah bagian dari keluarga Sultan Deli.

“Kalau pendapat saya sendiri, saya juga keturunan, saya juga pengelola di sini saya tidak bisa berkata apa-apa karena semua juga keluarga saya juga,” katanya.

Karena keluarga Kesultanan Deli, Rafsyanjani mengakui sulit menertibkan pedagang itu. Padahal menurutnya, dengan dipindahkannya tempat jualan tersebut, pengunjung lebih bisa menikmati Istana Maimun.

“Sebenarnya ini sudah ada yang ingin dibikin di luar, ibaratnya dirapikan lah gitu supaya ini (Istana Maimun) bisa dieksplor para tamu, tapi karena mereka keluarga mereka merasa ahli waris juga, alasannya kita tahu mencari rezeki,” sebutnya.

“Jadi kita akhirnya, ya sudah kita kasih tempat dan mereka berjualan, yang penting sesuai dengan aturan jualan yang ada,” imbuhnya.

(mw/ds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *