Kenapa Banyak Orang India di Medan ? Ternyata Begini Awal Mula Kisahnya
MedanWow.id – Kenapa banyak orang India di Medan ? Ternyata ada latar belakang sejarah yang menjadi cerita awal kedatangan etnis Tamil India di Sumatera Timur, kini di Medan, Sumatera Utara.
Sejak lama, mereka sudah menetap di Kampung Madras (dahulu disebut Kampung Keling), yakni sebuah kawasan seluas sekitar 10 hektare di Kota Medan.
Kawasan ini terletak di sekitar Kecamatan Medan Polonia dan Medan Petisah yang warganya didominasi keturunan India.
Dikutip dari situs pertukaran pengetahuan Quora, kisah ini bermula pada abad ke-19, ketika banyak orang Tamil dikirim ke daerah Deli sebagai pekerja pabrik tembakau.
Selain Tamil, beberapa suku India lainnya juga mengadu nasib di Medan. Seiring berjalannya waktu, ketika sudah tidak ada lagi pabrik tembakau, mereka sudah kerasan tinggal di Medan dan tidak ingin lagi pulang ke negaranya.
Mereka pun menjalani beberapa pekerjaan dan berkonsentrasi tinggal di Kecamatan Medan Polonia. Banyak dari mereka tinggal di Kampung Madras dan Starban.
Adalah pengusaha Belanda, Jacob Nienhuys beserta para koleganya yang pada tahun 1869 mendirikan perusahaan Deli Maatschappij. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan, terutama tembakau. Karena kualitas tembakau Deli yang cukup baik, konon perusahaan ini merupakan salah satu emiten di Bursa Efek Amsterdam yang rajin membagikan keuntungan (deviden).
Di awal perjalanannya, ketika para pengusaha hendak membuka lahan perkebunan, mereka sempat kebingungan memeroleh tenaga kerja atau buruh yang mau mengerjakan lahan-lahan tersebut.
Hal ini mengingat penduduk Deli/Medan ketika itu tak terlampau banyak. Terlebih masyarakat Melayu dan Karo yang merupakan penduduk asli Medan, tak berminat untuk bekerja di perkebunan.
Kemudian para pengusaha memilih untuk mendatangkan tenaga kerja dari luar. Mayoritas mereka berasal dari Jawa, China dan sebagian kecil India.
Untuk menarik kedatangan orang India ke Sumatera Timur, para pengusaha Belanda memberikan brosur dalam pameran internasional di Kalkutta pada tahun 1883/1884. Lalu di tahun 1886, sudah ada 2.000 orang Tamil di Sumatera Timur yang mayoritas bekerja sebagai buruh perkebunan.
Selanjutnya, orang India yang datang ke Medan berasal dari kelas pedagang. Mayoritas mereka orang Chetty dan Bombay. Setelah kemerdekaan, sudah tak banyak lagi orang keturunan India yang bekerja di perkebunan. Sebagian besar mereka terjun di dunia perdagangan.
Di Jalan Zainul Arifin, banyak dijumpai pertokoan yang dikelola masyarakat keturunan India. Tak hanya itu, di sana juga ada Kuil Shri Mariamman, yang mirip seperti kuil-kuil di India selatan.
Nah itulah sedikit sejarah awal kedatangan orang India di Medan hingga sekarang ada kampung India yang dikenal juga dengan sebutan Little India.
(mw/ds)