Ratusan Warga Korban Banjir di Batu Bara Keluhkan Gatal dan Diare

Kadis Kesehatan memberikan makanan tambahan ke balita di Pos Kesehatan posko pengungsian. Foto: Perdana Ramadhan/detikSumut

Banjir akibat tanggul sungai yang jebol di Batu Bara sudah terjadi lebih dari sepekan lamanya dan meluas hingga berdampak menggenangi 2.252 atau hampir sekitar 10 ribu jiwa. Warga pun mulai mengeluhkan berbagai penyakit. Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara sejak Rabu (16/11) kemarin telah mendirikan dua pos pengecekan kesehatan di desa Simpang Gambus dan desa Gambus Laut.

“Dari dua posko kita sudah beberapa hari ini di data sudah hampir 600 orang yang mengeluh sakit. Itu kalau sudah banjir begini keluhannya paling banyak gatal-gatal, diare dan demam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Batu Bara, dr Wahid Khusyairi kepada wartawan saat di konfirmasi di Posko Kesehatan pengungsian, Senin (21/11/2022).

Ia mengatakan pasien yang datang tersebut didominasi anak-anak dan wanita. Mereka yang mengeluhkan sakit tersebut langsung diberi obat-obatan. Hal ini memang kerap terjadi apalagi memasuki Minggu ke dua banjir.

“Masalah kesehatan ini memang menjadi perhatian Pemkab. Sekarang stok obat-obatan cukup. Untuk balita juga kita ada diberikan makanan tambahan,” katanya.

Sementara di hari yang sama Bupati Batu Bara, Zahir turut meninjau perkembangan arus air dan jalur sungai yang telah dibersihkan di bendungan Tanjung Muda, Kecamatan Air Putih, Batu Bara bersama BPBD dan Balai Wilayah Sungai (BWS).

“Masalah bendungan ini tidak hidup pintunya, sudah lama rusak. Sehingga pembagian airnya tidak bisa diatur. Kita sudah mohonkan kepada pemerintah pusat untuk membantu menyelesaikan masalah ini karena masyarakat jadi korbannya akibat banjir. Anggaran daerah pun terbatas,” tulis Zahir dalam keterangannya.

(mw/ka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *