Korban Tewas Gempa Cianjur Didominasi Anak-anak

Korban gempa bumi mendapat perawatan di tenda darurat RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Pemerintah Kabupaten Cianjur menyatakan hingga pukul 18.17 WIB jumlah korban jiwa akibat gempa bumi sebanyak 56 orang dan korban luka mencapai 700 orang. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom.

Korban tewas dalam peristiwa gempa bumi berkekuatan M 5,6 di Cianjur terus bertambah. Terbaru, korban tewas mencapai 162 orang yang didominasi anak-anak. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 13.20 WIB tersebut berskala sedang namun mengakibatkan daya rusak yang luar biasa.

“Mohon maaf saya sampaikan berita buruk, korban meninggal kejadian 162 orang dan 326 luka berat yang didominasi patah tulang hingga luka akibat benturan,” kata Ridwan Kamil saat jumpa pers di Pendopo Cianjur, Senin (21/11/2022).

Tercatat total korban meninggal dunia mencapai 162 orang, dan korban luka ringan sebanyak 326 orang. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga mengatakan jika ada 13.784 warga yang mengungsi. Sedangkan untuk jumlah bangunan yang rusak lebih dari 2.000 unit.

Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memperbaharui data jumlah korban dalam peristiwa gempa bumi berkekuatan M 5,6 di Cianjur sebanyak 62 orang. Jumlah tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, kepada detikcom, Senin (21/11/2022) empat menit jelang pergantian hari.

Gempa bumi yang mengguncang Cianjur berkekuatan M 5,6. Gempa ini berpusat di daratan tepatnya 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur. Dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Cimandiri.

Gempa bumi juga menimbulkan terjadi ya longsor. Longsor menutup jalan raya Cianjur-Puncak di Kecamatan Cugenang. Material longsor juga membuat delapan mobil tertimbun. Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, titik longsoran berada di kilometer 8 Desa Cibeureun, Kecamatan Cugenang, tepatnya di depan rumah makan Sate Shinta. Menurut dia, ada delapan unit mobil di yang tertimbun.

Pasien korban bencana gempa bumi memadati RSUD Sayang Cianjur. Bahkan membludaknya korban yang terus berdatangan, sebagian pasien dirawat di halaman hingga di jalan masuk ke RSUD. Dilansir dari detikJabar, hingga pukul 17.30 Wib, ambulans dari berbagai wilayah di Cianjur terus berdatangan membawa korban luka ke RSUD Sayang Cianjur.

Para korban pun terpaksa dirawat di halaman, bahkan belasan diantaranya dirawat di atas aspal beralaskan terpal lantaran pasien yang membludak. Tenaga kesehatan dari puskesmas, hingga tenaga kesehatan dari Polri dan TNI pun diterjunkan untuk membantu menangani korban gempa.

“Pasien sudah membludak, jumlah korban luka akibat gempa mencapai 700 orang. Kebanyakan mengalami patah tulang,” ujar Herman Suherman.

Rencananya Pemkab membangun posko kesehatan darurat di halaman Pendopo Cianjur, mengingat RSUD sudah tak dapat lagi menampung.

(mw/ka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *