Putin Buat ‘Senjata’ Baru, Bikin Tentara Rusia Anti-Nyerah
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu, (25/9/2022) menandatangani peraturan untuk menghukum tentara yang menyerah dalam medan pertempuran. Langkah ini diambil ketika Kremlin itu memerintahkan mobilisasi warga secara parsial saat masih berperang dengan Ukraina.
Mengutip Russia Today, aturan baru ini dapat menjerat tentara yang menyerah dengan hukuman penjara 10 tahun. Peraturan serupa juga berlaku pada warga yang menolak wajib militer.
“Anggota layanan yang menolak untuk mengambil bagian dalam permusuhan bersenjata, serta mereka yang meninggalkan atau menghindari wajib militer, akan menghadapi hukuman sepuluh tahun penjara,” tulis undang-undang itu.
“Penjarahan selama masa perang atau operasi militer membawa hukuman penjara selama 15 tahun.”
Meski begitu, aturan hukuman kepada pasukan yang menyerah tidak akan dijatuhkan bila anggota militer itu melarikan diri saat serangan dan dan kembali ke unit mereka.
Peraturan yang ditandatangani Putin ini telah disetujui oleh majelis tinggi parlemen Rusia. Anggota parlemen Rusia juga memperkenalkan definisi ‘mobilisasi’, ‘hukum militer’ dan ‘waktu perang’ ke dalam hukum pidana negara itu.
Sementara itu, Putin sebelumnya telah mengeluarkan dekrit untuk mobilisasi warga secara parsial. Ia mengklaim saat ini Rusia dalam ancaman dari Barat dan Ukraina digunakan sebagai batu loncatan untuk menghancurkan Negeri Beruang Putih.
Dengan langkah ini, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengumumkan akan memanggil 300.000 tentara cadangan untuk bertugas dalam konflik dengan Ukraina. Selain itu, perintah ini juga menempatkan rakyat dan ekonomi negara itu pada ‘masa perang’.
Shoigu menegaskan Rusia memiliki kemampuan mobilisasi yang sangat besar. Ia menjelaskan bahwa Moskow dapat memanggil hampir 25 juta orang dengan beberapa pengalaman militer untuk berpartisipasi dalam kegiatan memperkuat negara itu saat perang.
Meski begitu, laporan mengenai sekelompok warga yang menghindari perintah ini mulai muncul. Bahkan, mereka yang menolak memutuskan untuk lari ke luar negeri.
(mw/ka)