Pejabat Negara G7 Minta Dewan Stabilitas Keuangan Tingkatkan Regulasi Kripto
Pejabat tinggi keuangan dari Group of Seven (G7) meminta Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) untuk mempercepat regulasi mengenai aset kripto.
Melansir dari Cointelegraph, para pejabat dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat mengadakan pertemuan pada hari Kamis (20/5/2022) kemarin dan Jumat ini (20/5/2022), di Koenigswinter, Jerman, menyusul pertemuan para menteri luar negeri G7 awal pekan ini. Mereka mendesak FSB untuk segera memajukan pengembangan regulasi aset kripto.
“Mengingat gejolak baru-baru ini di pasar aset kripto, G7 mendesak FSB untuk memajukan pengembangan cepat dan penerapan regulasi yang konsisten dan komprehensif,” ujar para pejabat negara-negara G7.
Baca juga : Bitcoin Senilai Rp44 Triliun Dijual untuk Selamatkan TerraUSD dari Kehancuran
Gejolak yang dimaksud adalah anjloknya stablecoin TerraUSD yang mengirim gelombang kejutan ke seluruh pasar cryptocurrency. Ada tanda-tanda, para menteri G7 akan membahas masalah tersebut pada pertemuan mereka ini.
Gubernur Bank of France, François Villeroy de Galhau yang menghadiri Forum Pasar Berkembang di Paris pada Selasa (17/5/2022) lalu, mengatakan jika aset kripto tidak diatur dan diawasi maka dapat mengganggu sistem keuangan internasional.
“Aset kripto dapat mengganggu sistem keuangan internasional jika tidak diatur, diawasi, dan dapat dioperasikan secara konsisten dan sesuai di seluruh yurisdiksi. Kami mungkin akan membahas masalah ini di antara banyak lainnya pada pertemuan G7 di Jerman minggu ini,” ujarnya.
Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) adalah badan penasihat yang terkait dengan Bank untuk Penyelesaian Internasional (BIS), dan anggotanya mewakili dari 24 negara serta beberapa organisasi internasional.
Runtuhnya stablecoin Terra telah berdampak pada badan legislatif di seluruh dunia. Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen mengulangi seruannya pada 10 Mei lalu, mengenai regulasi federal yang lebih konsisten pada stablecoin.
Yallen mengatakan, stablecoin merupakan produk yang berkembang pesat dan memiliki risiko keuangan, sehingga dibutuhkan kerangka kerja yng sesuai.
“Hanya menggambarkan bahwa ini adalah produk yang berkembang pesat dan bahwa ada risiko terhadap stabilitas keuangan dan kita membutuhkan kerangka kerja yang sesuai,” ujar Yallen memperingatkan.
(mw/dvs)