Segini Potensi Kandungan Harta Karun ‘Tanah Jarang’ yang Ngumpet di RI
Indonesia punya harta karun yang banyak diburu di dunia. Itu adalah logam tanah jarang alias rare earth. Sumber daya ini memiliki nilai ekonomi yang sangat besar dan dunia sedang berlomba-lomba mencarinya.
Jadi harta karun yang diburu, berapa banyak potensi cadangan rare earth di Indonesia?
Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menjabarkan Indonesia sejauh ini sebenarnya terlambat mengeksplorasi logam tanah jarang. Maka dari itu, saat ini belum banyak informasi pasti yang bisa didapatkan soal potensi yang ada.
Dia mengatakan sejauh ini ada sekitar 8 lokasi yang terpetakan memiliki kandungan rare earth di Indonesia. Itu pun masih baru dalam tahap eksplorasi awal.
“Dalam tahapan eksplorasi kita terbatas, dari potensi yg ada keterdapatannya ada di 9 lokasi, dan sudah terpetakan baru di 8 lokasi,” ungkap Ridwan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (11/4/2022).
“Dari 8 lokasi ini baru dilakukan eksplorasi awal secara umum kami sangat terbatas informasinya,” katanya.
Dia bilang paling banyak logam tanah jarang berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di pertambangan timah. Ada puluhan bahkan ratusan ribu ton potensi LTJ di provinsi tersebut.
“Paling banyak memang ada di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Bangka Selatan,” ujar Ridwan.
Dalam data yang dipaparkan Ridwan, di Bangka Belitung ada potensi logam tanah jarang sebesar 186.663 ton logam tanah jarang dalam bentuk monasit dan 20.734 logam tanah jarang dalam bentuk senotim.
Ada juga logam tanah jarang dalam bentuk laterit di Sulawesi Tengah sebesar 443 ton dan Kalimantan Barat sebesar 219 ton. Ada juga potensi di Sumatera Utara sebesar 19.917 ton.
Logam tanah jarang sendiri adalah mineral ikutan yang bersifat magnetik dan konduktif yang digunakan menjadi komponen utama dalam pemberian daya terhadap sebagian besar perangkat elektronik atau gadget, yakni ponsel, tablet, speaker, dan sebagainya.
Penggunaan logam tanah jarang juga mulai banyak ditemukan untuk bidang kesehatan hingga industri pertahanan.
Sumber : detikfinance