23 Pengungsi Rohingya Kabur dari Kamp Penampungan Sementara di Lhokseumawe

Sejumlah imigran etnis Rohingya yang dipindahkan dari Pantai Ujong Kareung Sabang menunggu pendataan setibanya di tempat penampungan sementara di gedung eks kantor Imigrasi, Punteuet, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (23/11/2023). Sebanyak 514 orang imigran Rohingya yaitu terdiri dari 222 orang terdampar di Kota Sabang, 36 orang di Aceh Timur dan 256 orang di Kabupaten Bireuen, ditampung sementara di gedung eks kantor Imigrasi hingga 3 bulan ke depan. ANTARA FOTO/Rahmad/nym.

MedanWow.id – Sebanyak 23 pengungsi Rohingya kabur dari kamp penampungan sementara di Lhokseumawe, Aceh. Mereka kabur dalam dua gelombang.

“Gelombang pertama kabur tujuh orang dan gelombang kedua kabur 16 orang,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (7/12/2023).

Menurutnya, Rohingya yang ditampung di gedung eks kantor imigrasi Lhokseumawe itu awalnya berjumlah 514 orang. Namun setelah 23 orang kabur, pengungsi di sana tinggal 492 orang.

Henki menjelaskan, pengawasan Rohingya di kamp penampungan tersebut dilakukan secara berkala oleh petugas UNHCR dan pihak kepolisian. Dia menilai lokasi penampungan di sana over kapasitas.

“Untuk kondisi saat ini di kantor eks imigrasi tempat penampungan sekarang sudah overload. Idealnya 220 orang yakni di lantai 1 110 orang dan lantai 2 110. Namun terisi 492 orang atau over 272 orang,” jelasnya.

Sebelumnya, sebanyak 1.084 imigran Rohingya mendarat di sejumlah daerah di Aceh selama November. Mereka tiba menggunakan enam perahu kayu.

Kapal pertama rombongan Rohingya mendarat di Pidie pada Selasa (14/11) sore. Setelah itu, rombongan imigran yang terdiri dari anak-anak, perempuan dan laki-laki mendarat di Pidie, Bireuen, Aceh Timur serta Sabang.

“Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh dalam kurun waktu bulan November yaitu sejak tanggal 14 November sampai dengan 21 November telah menerima laporan serta menangani sebanyak 1.084 pengungsi etnis Rohingya yang datang ke Indonesia menggunakan perahu kayu,” kata Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Aceh Ujo Sujoto kepada wartawan, Kamis (23/11).

Menurutnya, Divisi Keimigrasian bersama pemerintah daerah di Aceh telah menyepakati imigran tersebut ditempatkan di gedung bekas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe di Kota Lhokseumawe. Direktorat Jenderal Imigrasi melalui surat yang diteken Direktur Pengawasan Dan Penindakan Keimigrasian membolehkan lokasi itu dijadikan kamp penampungan sementara selama tiga bulan.

Rohingya telah ditampung di gedung tersebut yakni sebanyak 514 orang. Sementara sisanya ditampung sementara di Pidie.

Berikut rincian Rohingya yang mendarat di Aceh dalam dua pekan:

1. 14 November: 194 orang mendarat di Pidie
2. 15 November: 147 imigran mendarat di Pidie
3. 19 November: 256 imigran mendarat di Bireuen
4. 19 November: 232 Rohingya tiba di Pidie
5. 19 November: 36 Rohingya tiba di Aceh Timur
6. 21 November : 219 Rohingya mendarat di Sabang

(mw/ds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *