Kronologi dan Motif Penganiayaan David oleh Mario Dandy Anak Pejabat Pajak

Ini Penampakan Mario Dandy Satrio, Anak Pejabat Pajak Pelaku Penganiayaan  Pelajar

MedanWow.id – Kronologi hingga motif penganiayaan terhadap David (17), anak pengurus GP Ansor, yang dilakukan oleh Mario Dandy Satryo (20), anak pejabat pajak, dipaparkan di bawah. Penganiayaan terjadi setelah adanya aduan dari perempuan berinisial A yang disebut sebagai mantan David.

Atas kejadian tersebut, polisi menetapkan Mario Dandy Satrio (MDS) sebagai tersangka dan ditahan. Sementara, kondisi David terkini masih terbaring koma di rumah sakit. Adapun perempuan A kini tengah diperiksa polisi.

Simak informasi selengkapnya terkait kronologi hingga motif penganiayaan David oleh Mario Dandy sampai koma berikut ini:

Motif Penganiayaan David oleh Mario Dandy

Polisi telah mengungkap motif penganiayaan David oleh Mario Dandy. Penganiayaan terhadap anak pengurus GP Ansor ini dipicu dari aduan perempuan inisial A yang disebut-sebut teman Mario Dandy Satrio sekaligus mantan pacar David.

“Berawal adanya info dari Saudari A kepada MD bahwa ada yang memperlakukan kurang baik terhadap A (teman MD),” ungkap Kombes Ade Ary.

Aduan A tersebut membuat Mario Dandy Satrio emosional. Mario Dandy kemudian mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada David, namun tidak dijawab dan tidak bisa bertemu. Anak pejabat panjak itu lantas mendatangi langsung korban yang tengah main ke rumah temannya.

Kronologi Penganiayaan David oleh Mario Dandy

Polisi lalu mengungkap kronologi penganiayaan David anak pengurus GP Ansor oleh Mario Dandy anak pejabat pajak. Berikut ini pemaparan kronologi penganiayaan berdasarkan keterangan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (20/2):

Penganiayaan terjadi pada Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB. Bermula ketika saksi A menghubungi David dengan alasan ingin mengembalikan kartu pelajar. David kemudian menjawab dan mengabarkan bahwa dirinya sedang main ke rumah temannya, R di Kompleks Grand Permata, Ulujami, Pesanggrahan.

Mario Dandy bersama A dan saksi S lalu menemui David dengan menaiki Jeep Rubicon bernopol B-120-DEN. Tersangka bersama A dan S mendatangi korban yang sedang berada di rumah R. Polisi mengungkap saat itu korban juga tak mau keluar rumah untuk menemui tersangka.

Setelah korban keluar dari rumah R, anak pejabat pajak tersebut kemudian membawanya ke belakang mobil Rubicon. Anak pejabat pajak itu awalnya hendak menanyakan informasi yang didengarnya dari mantan pacarnya, perempuan A, kepada korban.

Kemudian perdebatan pun terjadi antara tersangka Mario Dandy dan korban David. Polisi menuturkan tersangka lalu menendang dan memukuli korban setelah terlibat perdebatan tersebut.

“Akhirnya terjadi peristiwa kekerasan pada anak dengan cara pelaku menendang kaki korban sehingga korban terjatuh, kemudian pelaku memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kanan pelaku,” pungkas Kombes Ade Ary.

Perempuan A Diperiksa Terkait Penganiayaan David
Lebih lanjut terkait motif penganiayaan David oleh Dandy Satrio yang diduga dipicu oleh ucapan perempuan A, polisi pun memeriksa A atau AG (15). Kompol Henrikus Yossi mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk memperjelas percakapan antara AG dan Mario Dandy Satrio.

Henrikus menyebutkan AG saat ini sedang diperiksa di Mapolres Metro Jakarta Selatan. Selain AG, teman Mario lainnya yang ikut mendatangi korban juga diperiksa. Henrikus menjelaskan AG ada di lokasi bersama dengan Mario dan S ketika mereka terjadi penganiayaan terhadap David itu.

“Inisial AG ini pada saat kejadian ada di TKP. Jadi si tersangka inisial D (Mario Dandy) kemudian kawannya S ini bersama dengan AG ini ada di TKP. Nah, apa nih keterlibatan dalam setiap orang ini? Sebelum kejadian kemudian sampai di TKP dan setelah kejadian itu,” katanya.

Sementara itu, Henrikus enggan berspekulasi soal apakah AG dapat ditetapkan sebagai tersangka di kasus itu. Hingga kini polisi terus dalami kasus penganiayaan David oleh Mario Dandy Satrio.

(mw/ds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *