Bagaimana Cara Penularan Hepatitis Akut Misterius?

Ilustrasi hepatitis akut pada anak, hepatitis misterius anak, gejala hepatitis akut pada anak, gejala hepatitis misterius anak.

Kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya baru-baru ini tengah menyedot perhatian publik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, dugaan kasus hepatitis akut misterius tersebut setidaknya sudah dilaporkan di 20 negara dengan 228 kasus.

“Pada 1 Mei, setidaknya 228 kasus (hepatitis) yang mungkin dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki,” kata Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic dikutip dari Kompas.com, 4 Mei 2022.

Di Indonesia sendiri, saat ini ada 3 kasus anak meninggal yang dicurigai sebagai kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak. Lantas, bagaimana cara penularan kasus hepatitis akut misterius ini ?

Cara penularan hepatitis akut misterius

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, penularan hepatitis akut tersebut dimungkinkan terjadi melalui makanan dan udara.

Sejauh ini, pihaknya masih melakukan investigasi mengenai penyebab kejadian hepatitis akut misterius tersebut melalui sejumlah pemeriksaan panel virus lengkap.

Kemenkes, imbuhnya telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua minggu terakhir usai Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak yang belum diketahui penyebabnya ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Sementara (cara penularan) melalui makanan dan udara,” ujar Nadia kepada Kompas.com, Sabtu (7/5/2022).

ilustrasi hepatitis, virus hepatitis

Kasus hepatitis akut dan penerapan protokol kesehatan

Nadia menambahkan, orangtua perlu mewaspadai penyakit hepatitis akut misterius tersebut dengan mengamati sejumlah gejala.

Sementara itu, dikutip dari laman Kemenkes, diduga penularan kasus hepatitis akut tersebut adalah melalui saluran cerna dan saluran pernafasan.

Dokter Spesilais Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI Hanifah Oswari mengatakan, dugaan awal penyakit disebabkan oleh adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dan sebagainya.

Sehingga menurutnya virus utamanya menyerang saluran cerna dan pernapasan.

“Untuk mencegah (penularan) dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” kata dia.

Selain itu, pencegahan penularan melalui saluran pernapasan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas. Hal senada juga diungkapkan Ketua Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Dwi Oktavia. Menurutnya, berkaca dari penyakit hepatitis yang selama ini sudah ada, penularannya diduga melalui saluran pencernaan.

Cuci tangan dengan sabun

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan higienitas.

“Saat makan atau jajan sebaiknya memilih makanan yang bersih dan dimasak sempurna,” katanya lagi.

Selain itu diimbau untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan. Serta simpan makanan di tempat tertutup dan tidak memakai alat makan bersama-sama.

“Pilih makanan yang sehat, yang aman, yang kemudian tidak tercemar bakteri gara-gara misalnya sudah dihinggapi lalat,” kata dia.

(mw/dvs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *