Ahmad Yoga, Pelukis Difabel Asal Deli Serdang yang Karyanya Diminati Hingga ke Mancanegara
Ahmad Yoga, pemuda berusia 23 tahun, warga dusun IV Anggrek, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, harus menerima nasib pilu lantaran harus kehilangan kedua kaki dan tangannya saat iya berusia 17 tahun.
Saat itu, tepatnya pada Mei 2015, Yoga masih duduk di kelas 2 SMK dan bekerja sampingan sebagai tukang las. Ia mengalami kecelakaan kerja tersengat aliran listrik tegangan tinggi, kedua kaki dan tangannya harus di amputasi.
Usai kejadian pilu yang menimpa dirinya, Yoga mengaku dirinya sangat frustasi dan putus asa. Ia terus menangisi kondisinya yang harus hidup tanpa kaki dan tangan.
Ia mencoba bangkit dengan melakukan berbagai aktifitas, namun terus saja gagal. Sampai akhirnya, pasca 6 bulan kejadian tersebut, Ia bertemu dengan perempuan bernama Jenny Ong, dari yayasan Smiling Kids Kota Medan yang saat itu datang ke rumahnya dan memberikan banyak motivasi.
Jenny inilah yang mengenalkan Yoga dangan melukis. Ia terus mendorong Yoga agar belajar melukis menggunakan mulutnya.
Meski begitu, psatinya ada tantangan dan kesulitan saat Yoga belajar melukis. Namun, dengan tekad kuatnya, ia terus berlatih hingga akhirnya mulai terbiasa dan mahir melukis dengan mulutnya.
Pada tahun 2008 lalu, ia pernah juara 2 dalam kontes perlombaan melukis yang diselenggarakan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) di Hotel Cambridge Medan.
Mulai dari situ, perlahan Yoga mulai mendapatkan pesanan melukis, mulai dari lukisan biasa hingga sketsa wajah. Ia mengaku, sebelum pandemi Covid-19, pesanannya cukup banyak. Namun di masa pandemi ini ia sepi orderan.
Tak hanya di dalam negeri, lukisan Yoga juga banyak dipesan dari pelanggan luar negeri, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina dan Inggris.
Sumber berita: merdeka.com